Posted by : Bank Jok
Jumat, 31 Oktober 2014
Susi: 5 Tahun Lagi Nelayan tak Bergantung pada Subsidi

JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan targetnya
dalam lima tahun mendatang adalah membuat nelayan tak lagi bergantung
pada subsidi pemerintah.
“My target in 5 year is government doesn't need to subsidy this industry,” kata Susi dalam konferensi pers, Jumat (31/10/2014).
Lebih
lanjut Susi menjelaskan, bukan berarti menghilangkan subsidi untuk
nelayan sama sekali. Namun, apa yang dia maksud adalah penerimaan yang
diterima negara dari sektor perikanan dan kelautan setimpal dengan
subsidi yang diberikan.
Saat ini, anggaran KKP dalam APBN
disebutkannya sebesar Rp 7 triliun. Jika ditambah dengan subsidi bahan
bakar minyak (BBM) sebesar Rp 11,5 triliun, maka totalnya sekitar Rp 18
triliun. Sayangnya, dari belasan triliun subsidi tersebut, negara cuma
memperoleh penerimaan Rp 300 miliar.
“Kalau disubsidi Rp 5
triliun, penerimaan kita harus Rp 5 triliun. Kalau subsidi Rp 11
triliun, penerimaan negara harus Rp 11 triliun. That's what, our government budget should be back, should be return,” ucap mantan CEO Susi Air itu.
Dalam
kesempatan itu, Susi kepada wartawan juga bercerita bahwa dirinya
sempat bergurau dengan pejabat KKP soal besarnya subsidi untuk sektor
kelautan dan perikanan. Dia bilang, jika subsidinya sebesar Rp 11
triliun, sebaiknya para nelayan disuruh berhenti melaut.
“Dikasihkan saja ke nelayan kecil Rp 11 triliun per tahun. Mereka akan makmur. It’s a lot of money,” imbuh Susi.
Mengusir penjarah
Sementara
itu saat ditanya perihal masih banyaknya kapal asing yang menangkap
ikan di wilayah perairan Indonesia dengan metode yang merusak
lingkungan, Susi menegaskan pemerintah akan mengusirnya. “Kalau dia
tidak mau ikut aturan, ya get out. Dan, you can not fishing in our territorial. Finish,” tegas wanita yang hanya mengantongi ijazah SMP itu.
Susi
menyebutkan, KTT Pembangunan Berkelanjutan yang digelar di
Johannesburg, Afrika Selatan 2002 ditandatangani oleh hampir seluruh
negara di dunia, sebanyak 80 negara. “Kalau dia mau hidup sendiri tidak
mau mengindahkan traktat atau agreement yang dibuat mayoritas oleh
negara di dunia ini, ya kita akan usulkan negara itu dikucilkan,” tambah
Susi.
Dia menyebut, akan mengusulkan kepada negara-negara
berpengaruh seperti Amerika Serikat dan Eropa untuk memboikot negara
tersebut. Menurut Susi, cara-cara penangkapan ikan yang merusak
lingkungan tidak bisa lagi dibiarkan.
“Dan, I will do anything neccesary, go anywhere, untuk apply
that this country should be out of business on fisheries. Because they
do not want to take care of what the worlds is agreed about, yaitu
sustainable development. I don’t know how I can do it, I will work and
do anything necessary to accomplish that,” pungkas Susi.